JASA : LION AIR
Lion Air
adalah nama sebuah maskapai
penerbangan berbiaya murah yang berasal dari Indonesia. Maskapai ini melayani
penerbangan domestik maupun internasional. Lion Air merupakan maskapai pertama
di Indonesia yang menggunakan armada jenis Boeing 737-900ER dengan jumlah yang
cukup banyak. Armada maskapai tersebut digunakan untuk penerbangan domestik dan
internasional
Armada Lion Air per April 2012
terdiri dari:
- 61 Boeing 737-900ER (Total pemesanan 166 + 29 = 195)
- 2 Boeing 737-300 (Keluar dari armada tahun 2013)
- 9 Boeing 737-400 (Keluar dari armada tahun 2013)
- 2 Boeing 747-400
- 4 McDonnell Douglas MD-90 (Keluar dari armada tahun 2013)
Armada Lion Air dalam pemesanan
terdiri dari:
- 201 Boeing 737 Max (Dalam Pemesanan)
- 12 Boeing 737-800 (Pengalihan pesanan dari seri -900ER)
- 140 Boeing 737-900ER (166 - 55 + 29 = 140)
Sejarah
Armada
Boeing 737-400
Perjalanan
panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari penerbangan
domestik yang kecil. Setelah 13 tahun pengalaman di bisnis wisata
yang ditandai dengan kesuksesan biro perjalanan Lion Tours, kakak-beradik
Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan impian mereka untuk memiliki usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali
ambisi yang tinggi dan modal awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air
secara hukum didirikan pada bulan Oktober tahun 1999. Namun pengoperasian baru
berjalan di mulai pada tanggal 30 Juni tahun 2000, dengan menggunakan sebuah
pesawat Boeing 737-200.
Saat ini, Rusdi Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan
sebagai Presiden dan juga Direktur.
Hingga
pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional lainnya, Lion Air menempati
Terminal 2F Bandara
Soekarno-Hatta; sedangkan perusahaan penerbangan lokal atau
penerbangan domestik menempati Terminal Satu. Faktor tersebut, selain mampu
memberikan para penumpang kemudahan penerbangan sambungan ke Indonesia atau
dari Indonesia ke tujuan internasional lainnya, juga memberikan keuntungan lebih
dari segi prestise. Tetapi kemudian Lion Air dipindahkan ke Terminal 1A dan
penerbangan ke Pulau Sumatera,Batam,Pangkalpinang,dan Palangkaraya dioperasikan
di terminal 1B(mulai 11 Oktober 2010)hingga saat ini. Sedangkan semua
penerbangan internasional Lion Air dilayani dari terminal 2E.
Pada
2005,
Lion Air memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari 19 seri McDonnell
Douglas MD-82 dan 5 pesawat DHC-8-301. Untuk memenuhi layanan yang
rendah biaya, armada Lion Air didominasi oleh MD-80 karena efisiensi dan
kenyamanannya. Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air telah memesan 178 Boeing 737-900ER yang akan diantar bertahap
dari 2007 hingga 2014. Lion Air berencana bersaing baik dengan Garuda Indonesia
maupun Saudi Arabian
Airlines untuk menerbangi rute-rute umroh bahkan haji dengan pesawat
Boeing 747-400. 2 (dua) Pesawat Boeing 747-400 sudah masuk dalam armadanya.
SUMBER : WIKIPEDIA
PRODUK : KERIPIK MAICIH
Seorang wanita berkonde di bungkus keripik pedas Maicih
menjadi misteri sejak kemunculan cemilan bercitarasa super pedas ini. Siapakah
Maicih? Sosok imajiner sebagai strategi penjualan atau benar-benar ada.
Menurut pendirinya, Reza Nurhilman, usaha keripik Maicih masih seumur jagung. Genap setahun pertengahan Juni 2011. Namun, keripik pedasnya mampu menghasilkan omzet miliaran rupiah. Reza yang akrab disapa Axl buka suara mengenai misteri dibalik keripik Maicih.
Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha Bandung ini menuturkan, Maicih adalah bagian dari ingatan masa kecilnya.
"Bagi saya, Maicih adalah hasil kerinduan dan kenangan saat masih kecil," ujar Axl kepada VIVAnews, pekan lalu.
Tumbuh besar sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, lekat di ingatannya, wanita paruh baya yang tinggal di pedesaan. Dandanan dengan kain kebaya ala kadarnya, berkonde siput serta sering menenteng dompet kecil beresliting tempat menyimpan uang receh.
"Saat meminta uang, Ibu sering menyuruh sama langsung mengambilnya dari dompet Maicih," ia menjelaskan.
Lulus SMA dan bekerja serabutan, Reza akhirnya menemukan peluang bisnis. Ia bertemu wanita paruh baya yang mirip sosok Maicih yang mempunyai resep keripik pedas. "Kami bekerja sama sampai akhirnya saya mendirikan usaha sendiri dan memasarkannya dengan merek dagang Maicih," ungkap pria 23 tahun tersebut.
Suka duka membangun usaha ia rasakan. Mulai memasarkan produk di kalangan teman-teman, mengantarkan pesanan sendiri, kini Axl telah menjadi seorang 'presiden'. Ia membawahi 80 jenderal-sebutan untuk agen penjualan- yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bisnis makanan ringan yang ekslusif, beroleh sambutan hangat. Antrean panjang selalu terlihat di setiap lokasi penjualan para Jenderalnya. Tak jarang, banyak calon konsumen yang tak kebagian keripik pedas dan gurih ini.
"Ternyata brand Maicih yang nyeleneh dan berbeda serta rasanya yang disukai lidah Indonesia membuat orang suka,"ujarnya.
Menurut pendirinya, Reza Nurhilman, usaha keripik Maicih masih seumur jagung. Genap setahun pertengahan Juni 2011. Namun, keripik pedasnya mampu menghasilkan omzet miliaran rupiah. Reza yang akrab disapa Axl buka suara mengenai misteri dibalik keripik Maicih.
Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha Bandung ini menuturkan, Maicih adalah bagian dari ingatan masa kecilnya.
"Bagi saya, Maicih adalah hasil kerinduan dan kenangan saat masih kecil," ujar Axl kepada VIVAnews, pekan lalu.
Tumbuh besar sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, lekat di ingatannya, wanita paruh baya yang tinggal di pedesaan. Dandanan dengan kain kebaya ala kadarnya, berkonde siput serta sering menenteng dompet kecil beresliting tempat menyimpan uang receh.
"Saat meminta uang, Ibu sering menyuruh sama langsung mengambilnya dari dompet Maicih," ia menjelaskan.
Lulus SMA dan bekerja serabutan, Reza akhirnya menemukan peluang bisnis. Ia bertemu wanita paruh baya yang mirip sosok Maicih yang mempunyai resep keripik pedas. "Kami bekerja sama sampai akhirnya saya mendirikan usaha sendiri dan memasarkannya dengan merek dagang Maicih," ungkap pria 23 tahun tersebut.
Suka duka membangun usaha ia rasakan. Mulai memasarkan produk di kalangan teman-teman, mengantarkan pesanan sendiri, kini Axl telah menjadi seorang 'presiden'. Ia membawahi 80 jenderal-sebutan untuk agen penjualan- yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bisnis makanan ringan yang ekslusif, beroleh sambutan hangat. Antrean panjang selalu terlihat di setiap lokasi penjualan para Jenderalnya. Tak jarang, banyak calon konsumen yang tak kebagian keripik pedas dan gurih ini.
"Ternyata brand Maicih yang nyeleneh dan berbeda serta rasanya yang disukai lidah Indonesia membuat orang suka,"ujarnya.
SUMBER : http://ciputraentrepreneurship.com/kuliner/8952-reza-nurhilman-sang-presiden-keripik-pedas-maicih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar